Minggu, 01 Mei 2011

Dari Peluncuran Single Dara Karya Ariel Peterpan

Bandung - Seorang kawan menulis pada status twitter-nya “Ariel buru-buru meluncurkan single,takut kalah sama Arul”. Ia tengah nyinyir, membuat jokes jika Arul Peterband bikinan Charly ST12 itu adalah sebuah potensi besar menenggelamkan nama Ariel Peterpan. Ia berkicau di saat, para wartawan tengah setia menunggu di halaman Rumah Tahanan Kebonwaru, Jalan Jakarta, Bandung, senin lalu. Sesuai agenda, hari itu adalah acara hearing seasons peluncuran single "Dara" milik Nazril Irham alias Ariel.

Didominasi oleh wartawan hiburan dan infotainment, wartawan sudah menunggu untuk masuk sejak pukul sembilan pagi. Acara yang dikabarkan digelar pukul sepuluh pagi, mendadak diundur menjadi pukul satu siang. Ariel adalah nama besar, magnet yang tetap menarik media dan pemirsa. Jadi menunggu beberapa jam untuk Ariel, tidak jadi masalah.

Selama menunggu, tetamu bagi Ariel bisa terdeteksi. Dari mulai keluarga dekat, tiga personel Peterpan (Uki, Reza, dan Lukman), Produser Peterpan Noey JavaJIve, manager Boedi Soeratman, dan pihak Musica yang diwakili Fery Parikesit. Lengkap.

Pembatalan acara rupanya terkait dengan kondisi di dalam Kebon Waru. Pukul sepuluh biasanya dipakai menjadi jam besuk bagi keluarga narapidana hingga pukul setengah satu. “Kalau acara disatukan dengan jam besuk, bisa kacau kondisi di dalam,” kata seorang petugas pada saya. Pukul satu siang, petugas rutan Kebonwaru mengabsen satu per satu media. Tidak ada yang berebut, semuanya diakomodir masuk.

Wartawan digiring memasuki areal taman Kebon Waru yang cukup luas. Sebuah meja panjang berada di depan kursi-kursi wartawan yang ditata rapih tiga bagian. Kameramen dan fotografer—yang kerap mengganggu kenyamanan sebuah preskon karena kerap berebut, diberi ruang yang cukup lapang dan tidak terlalu mengganggu mereka yang duduk. Sejumlah speaker besar ditempatkan di sejumlah sudut taman.

Enam bulan berada di Kebonwaru, Ariel setidaknya sudah dua kali tampil di atas panggung. Pertama bersama-sama personel Peterpan. Maret lalu hanya Ariel bernyanyi diiringi para personel dari Kebon Waru. Dua-duanya adalah acara internal Rutan Kebon Waru. Tak ada materi baru dinyanyikan, Ariel bersenandung lagu-lagu lama Peterpan. Acara hari Senin itu tentu spesial.

Selain memperdengarkan single, rencananya Ariel juga akan memainkan nomer baru itu secara langsung pada wartawan. Tempat yang nyaman untuk mendengarkan sebuah materi baru dari lelaki yang tengah melakukan proses banding ke Pengadilan Tinggi Jawa Barat atas vonis 3,5 tahun yang dijatuhkan padanya oleh Pengadilan Negeri Bandung dalam kasus video asusila tersebut.

Tapi saya mulai khawatir. Cuaca mulai berubah dingin. Matahari mulai diselimuti awan. Satu-satunya kekhwatiran adalah turunnya hujan. Panitia tidak menyediakan tenda untuk wartawan. Acara bisa mendadak kacau. Ariel muncul dari blok tempat selnya berada ketika jam hampir mendekati pukul setengah dua siang. Berkemeja motif warna biru berpadu t-shirt warna putih, Ariel muncul dengan senyuman dan gestur muka yang selama ini kita kenal. Penampilannya jauh lebih segar dan cerah.

Kekhawatiran terbukti. Hujan turun juga. Kecil-besar-besar sekali. Semua orang berebut mencari tempat berteduh. Waktu tidak memungkinkan acara untuk ditunda lagi. Di jejalan dekat taman yang tidak cukup lebar, wartawan berdesak-desakan. Komentator musikBens Leo menjadi moderator sekaligus penguasa semua pertanyaan. Ia menunjuk semua yang berkepentingan di acara tersebut untuk bicara.

Suharman, Kepala Rutan Kebonwaru didampuk memberikan sambutan dan proses keluarnya single yang berjudul sementara "Dara" itu. “Proses pembuatan, rekaman, semuanya dilakukan di dalam Waru. (single) Ini murni ciptaan di Kebonwaru,” katanya. Ia hendak menunjukan, bahwa di tempat yang ia pimpin, proses kreatifitas tahanan atau narapidana tidak dihambat, malah difasilitasi.

Uki, Reza dan Lukman bertutur singkat soal tidak menjadi masalah bagi mereka Ariel mengeluarkan single. “Kalau bisa kita beri dukungan, kenapa tidak?” kata Uki. Menurut Lukman, apa yang mereka lakukan karena menjunjung azas pertemanan. Selama proses album masih berjalan, single yang dikeluarkan Ariel paling tidak menjadi pengobat rindu.

Ini juga yang diungkapkan oleh Ariel dalam sambutannya. Menjadi tahanan di Kebonwaru membuatnya banyak berucap terima kasih pada Suharman dan jajarannya. “Karena mereka bisa menciptakan suasana yang enak untuk berkreatifitas,” katanya. "Dara" menurut Ariel lahir dari sela-sela ia tengah menghadapi proses persidangan. “ Dalam proses yang lama ini, banyak sekali ide-ide,” katanya.

Lagu ini juga lahir karena pertemuannya dengan Faizal, seorang narapidana kasus perjudian yang cukup mahir bermain keyboard. “Seminggu Ariel masuk sini, sempat ngobrol-ngobrol. Katanya punya lagu. Main ke (sel) saya, gitar-gitaran saja,” kata Faizal. “Saya bantu aransemen dan musiknya,” tambahnya. Lagu tidak lantas matang. “Waktu kita sehari cuma dua jam. Jadi agak lama,” tutur Faizal. “Prosesnya hampir empat bulan,”

"Dara" menurut Ariel terdengar berbeda karena dikerjakan dengan tidak memakai instrumen asli. “Semuanya pakai yang ada di midi komputer. Musiknya musik komputer semua,” katanya. Soal tema lagu, menurut Ariel, “Saya ingin mencoba tema yang sesuai dengan keadaan di sini, tapi saya mencoba untuk tidak terlalu keras,” katanya. Umumnya lagu yang diciptakan di penjara bercerita tentang kepahitan.

Beberapa waktu lalu, Ariel pada saya mengatakan selama di Waru, ia hanya bisa menciptakan satu lagu. “Temanya tentang cinta-cintaan. Lelaki dengan perempuan,” katanya kala itu. Kini konteksnya berubah. “Lagu ini agar orang bisa terus melanjutkan hidup, meskipun tengah tertimpa musibah,” katanya. Single "Dara" lantas diperdengarkan pada wartawan.

Sebuah lagu pop melow. Intro gitar listrik dengan nada rendah dan lambat diiringi keyboard lamat-lamat membuka lagu. Suara Ariel masuk dengan ritme yang sama rendah dan khas. Lirik lugas ciri khas lagu-lagu buatan Ariel. Meski terbilang sederhana, "Dara" sangat menyentuh, , mengusir rasa rindu akan lagu-lagu baru Peterpan. “Lagu ini langsung nempel di kepala, dalam dua menit,” kata salah seorang rekan.

Di balik itu, sesuatu yang lebih berharga disamping single "Dara" adalah ucapan Ariel sebelum ia menyanyikan lagu tersebut. “Buat Sahabat Peterpan saya mau minta maaf dulu. Album (Peterpan) kan lama sekali keluarnya. Mudah-mudahan lagu ini bisa mengobati sedikit kerinduan, hingga jeda (album). Mudah-mudahan lagu ini bisa menghibur Sahabat Peterpan semua,” katanya.

“Mudah-mudahan juga bisa menghibur masyarakat,” katanya. Ia melanjutkan, “saya juga mohon maaf pada masyarakat, kalau selama ini sudah terjadi keresahan-keresahan, saya mohon maaf. Mudah-mudahan lagu ini bisa diterima oleh masyarakat luas,” katanya. Ariel juga berharap lagu tersebut memacu dan menjadi jalan para warga binaan Kebonwaru untuk tetap kreatif dan melanjutkan harapan.

Lelaki kelahiran 16 September 1981 ini lalu mengambil sebuah gitar akustik dan memainkan kembali "Dara" secara minus one. Semua orang terdiam ketika sang pemilik suara bernyanyi. Rintik hujan mengiringi sebuah karya apik dilantunkan suara yang lama tak terasah.

“Dara jangan kau bersedih..ku tahu kau lelah. Tepiskan keruh dunia..biarkan mereka..biarkan mereka..”

Lagu berdurasi dua menit lebih itu baru saja dilepaskan. Lagu serta lirik ciptaan Ariel belum tumpul. Masih sanggup merampas pendengaran. Saya ingat omongan Charly di sebuah tayangan infotaiment ketika mengenalkan Arul. “Semoga Arul bisa mengobati kerinduan, selama Ariel masih dalam proses hukum,” katanya dengan cengengesan. Ah, Carly, ketika tidak bernyanyi sekalipun, Ariel sulit tergantikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar